5 Risiko PayLater yang Gak Boleh Kamu Sepelekan!

Halo, Sobat Finansial! Sekarang, layanan paylater lagi hits banget, ya? Gimana nggak, belanja apa aja jadi gampang, tinggal klik-klik, barang langsung sampai rumah, bayarnya belakangan. Enak sih, tapi jangan sampai kebablasan! Banyak yang terjebak utang paylater karena gak paham risikonya. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas 5 risiko paylater yang gak boleh kamu sepelekan! Siap-siap catat, ya!

PayLater

1. Jebakan Cicilan dan Bunga yang Menggunung

Risiko pertama dan yang paling utama adalah jebakan cicilan. Paylater memang menawarkan kemudahan bayar nanti, tapi ingat, ada bunga yang menanti! Bunga paylater bisa bervariasi, mulai dari 0% hingga 2.95% per bulan. Kalau kamu gak cermat menghitung dan sering telat bayar, bunganya bisa menggunung dan bikin pusing kepala. Bayangin, beli barang seharga Rp 1 juta, bisa jadi Rp 1,2 juta lebih gara-gara bunga dan denda!

Contoh: Kamu beli sepatu seharga Rp 500.000 dengan paylater dan bunga 2% per bulan dengan tenor 3 bulan. Total yang harus kamu bayar adalah Rp 530.301. Kelihatannya kecil, tapi kalau kamu punya banyak transaksi paylater, bisa jadi jumlah yang signifikan.

Tips: Selalu cek bunga dan tenor paylater sebelum transaksi. Bandingkan juga dengan platform paylater lain untuk mendapatkan penawaran terbaik.

2. Overspending dan Konsumtif

Paylater bikin kita merasa punya uang lebih, padahal sebenarnya itu utang. Hal ini bisa memicu perilaku konsumtif dan overspending. Kita jadi lebih mudah tergoda membeli barang-barang yang sebenarnya gak terlalu dibutuhkan. Akhirnya, pengeluaran membengkak dan keuangan jadi berantakan.

Overspending

Contoh: Kamu awalnya hanya ingin beli skincare seharga Rp 200.000. Tapi karena ada paylater, kamu jadi tergoda beli makeup dan aksesoris lainnya hingga total belanjaan mencapai Rp 1.000.000.

Tips: Buat budget belanja bulanan dan patuhi. Jangan tergoda diskon atau promo yang bikin kamu overspending. Gunakan paylater hanya untuk kebutuhan mendesak dan sesuai kemampuan bayar.

3. Data Pribadi Rentan Disalahgunakan

Saat mendaftar paylater, kita wajib memberikan data pribadi, termasuk KTP, NPWP, dan informasi finansial lainnya. Data ini rentan disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah. Risiko pencurian identitas dan penipuan online pun meningkat.

Data Pribadi

Tips: Pastikan platform paylater yang kamu gunakan terdaftar dan diawasi oleh OJK. Baca dengan teliti syarat dan ketentuan privasi data sebelum mendaftar. Jangan pernah memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak terpercaya.

4. Skor Kredit Buruk

Telat bayar paylater bisa berdampak negatif pada skor kredit. Skor kredit yang buruk akan menyulitkan kamu untuk mendapatkan pinjaman, kredit rumah, atau bahkan kartu kredit di masa depan. Bank dan lembaga keuangan lainnya akan menganggap kamu sebagai debitur yang berisiko tinggi.

Baca Juga: loading

Fakta: Menurut data OJK per Desember 2022, jumlah pengguna paylater di Indonesia mencapai X juta orang, dan Y% di antaranya mengalami keterlambatan pembayaran. (Isi dengan data aktual jika ada)

Tips: Bayar tagihan paylater tepat waktu, sebelum jatuh tempo. Aktifkan pengingat pembayaran di smartphone kamu agar tidak lupa.

5. Terjerat Utang yang Membebani

Risiko paling parah dari penggunaan paylater yang tidak bijak adalah terjerat utang. Utang yang menumpuk bisa sangat membebani finansial dan mental. Kamu akan terus dikejar tagihan dan denda, bahkan bisa sampai didatangi debt collector.

Utang

Contoh Kasus: Ada kasus di mana seseorang terlilit utang paylater hingga puluhan juta rupiah karena kebiasaan belanja yang tidak terkontrol. Ia harus menjual aset-asetnya untuk melunasi utang tersebut.

Tips: Gunakan paylater dengan bijak dan bertanggung jawab. Jangan gunakan paylater untuk memenuhi gaya hidup atau keinginan semata. Prioritaskan kebutuhan pokok dan pastikan kamu mampu membayar tagihan tepat waktu.

Kesimpulan:

Paylater memang menawarkan kemudahan, tapi jangan sampai terlena dengan iming-imingnya. Pahami risikonya dan gunakan dengan bijak. Jangan biarkan paylater yang seharusnya membantu, malah jadi bumerang bagi keuanganmu. Ingat, utang bukanlah solusi, melainkan beban.

Nah, itu dia 5 risiko paylater yang gak boleh kamu sepelekan! Semoga artikel ini bermanfaat. Yuk, share pengalamanmu menggunakan paylater di kolom komentar! Jangan lupa juga kunjungi blog kami lagi untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar keuangan. Stay tuned!

Posting Komentar